PENAMPILAN REPRODUKSI KERBAU PADA POLA PEMELIHARAAN EKSTENSIF DI DESA MAMPUN KECAMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi Kerbau di desa Manpun Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin dilihat dari umur birahi pertama (pubertas), angka perkawinan/ Service Per Conception (S/C), umur beranak pertama, angka kebuntingan/Conception Rate (CR), dan jarak beranak/ Calving Interval (CI). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 1 Agustsus 2024 pada Peternakan kerbau desa Manpun Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 35 ekor kerbau betina yang telah partus dua kali atau lebih dan data berupa catatan reproduksi induk kerbau. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, sampel diambil 35 ekor kerbau populasi induk yang melahirkan anak ke-2 lebih dari satu kali. Data yang akan dihimpun seperti data sekunder dan primer, data sekunder diperoleh dari kantor Desa Manpun maupun Kecamatan Tabir. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah umur birahi pertama (pubertas), angka perkawinan/ Service Per Conception (S/C), umur beranak pertama, angka kebuntingan/Conception Rate (CR), dan jarak beranak/ Calving Interval (CI)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa penampilan reproduksi kerbau pola pemeliharaan ekstensif di Desa Mampun Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin masih rendah, dengan umur birahi pertama (pubertas) adalah 24 – 54 bulan, angka perkawinan atau nilai S/C normal yaitu sebesar 1,86 kali, umur induk pertama beranak umur 4 tahun keatas, nilai Conception Rate (CR) 34,29 %, dan jarak beranak berkisar 18 – 25 bulan.
Full Text:
PDFReferences
Ali M. A. Indra., Muhakkadan Riswandi. 2013. Karakteristik Morfologis dan Reproduksi Kerbau Pampangan di Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 8, No 2.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin. 2024. Kabupaten Merangin Dalam Angka 2024. BPS Kabupaten Merangin. Bangko.
Badan Pusat Statistik Kaupaten Merangin. 2012. Buu Putih Sanitasi Kaupaten Merangin 2012. BPS Kabupaten Merangin. Bangko
Barile, V.L. 2005. Improving reproductive efficiency in female buffaloes. Liv. Reprod. Sci. 92: 183-194.
Batosamma, T. 2004. Potensi dan Prospek Pengembangan Kerbau Belang di Sulawesi Selatan. Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Peningkatan Populasi dan Produktivitas Ternak Kerbau di Indonesia. Banjarmasin,7-8 Desember 2004.
Febrina, D dan M. Liana. 2008. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ruminansia pada peternak rakyat di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. J. Peternakan. Vol. 5. No. 1 : 28-37.
Hafez, E.S.E. 2000. Reproduction in Farm Animals 3rd Ed. Lea and Febiger, Philadelphia.
Hernanto F. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Intjehatu. R.A, 2019. Reproduktivitas Kerbau Lumpur Pada Pola Pemeliharaan Ekstensif Di Dataran Lindu Kabupaten Sigi. Tesis. Pascasarjana Universitas Tadulako. Palu
Lendhanie, U. U. 2005. Karakteristik Reproduksi Kerbau Rawa dalam KondisiLingkungan Peternakan Rakyat. Kalimantan Selatan. Bioscientiae. Vol 2 (1):43-48
Lestari T.D dan Ismudiono. 2014. IlmuReproduksi Terrnak. Airlangga University Press (UAP). Surabaya
Mahyuddin, S. Rasyid dan E.M. Sari. 2016. Karakteristik Reproduksi Kerbau Betina Simeulue di Kecamatan SimeulueTimur Kabupaten Simeulue. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah Volume 2, Nomor 1.
Roza, E., S.N. Aritonang, F. Arlina dan H. Susanty. 2020. Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan (Ib) dan Karakteristi Sifat-Sifat Kuantitatif Hasil Crossing Kerbau Rawa dan Kerbau Murrah Di Kabupaten Humbang Hasundutan Sematera Utara. Laporan Akhir PenelitianDana Pnbp Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang
Siregar. 2009. Analisis pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Stabat, Kabupaten langkat. Skripsi. Fakultas pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Soehardjo, A dan D. Patong. 1973. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian.Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Sugeng, Y. B., 2003. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta
Suhendro, D. W., G. Ciptadi dan Suyadi. 2013. Performan Reproduksi Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) di Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika Vol. 14, No.1: 1-7 2013
Susilawati. 2011. Inseminasi Buatan dengan Spermatozoa Beku Hasil Sexing pada Sapi. Makalah Dipresentasikan Pada Kongres I Perkumpulan Teknologi Reproduksi Indonesia (PATRI) Denpasar Bali.
Syukrianto. R. 2022. Penampilan Reproduksi Ternak Kerbau Rawa (Bubalus Bubalis) Di Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi. Skripsi. Fakultas Pertanian Dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Toelihere, M. R, 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa. Bandung.
Toelihere, M.R. 1985. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
Toelihere, M.R. 1993. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
Yendraliza. 2014. Reproduksi Ternak Kerbau. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kcpada Masyarakat Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru
DOI: https://doi.org/10.36355/sptr.v7i1.1674
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.